JAKARTA,PGI.OR.ID-Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) mengeluarkan imbauan terkait persidangan gerejawi dan perayaan Natal di Masa pandemi, yang disampaikan kepada pimpinan gereja anggota PGI, pimpinan PGIW/SAG, pimpinan jemaat-jemaat POUK, dan pimpinan lembaga mitra PGI.
Dalam imbauannya, MPH-PGI menegaskan:3M: memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak. Selengkapnya baca surat himbauan berikut ini:
Salam sejahtera dalam kasih Kristus!
Di tengah sukacita pengharapan, kami menyapa Bapak/Ibu yang sampai saat ini masih bergumul
menghadapi pandemi Covid-l9; Kiranya penyertaan dan penghiburan dari Tuhan senantiasa bersama
Bapak/Ibu. Kami sangat menghargai upaya BapakAbu dalam memutus mata rantai penularan virus yang
telah melanda negeri ini, terutama dengan menahan diri untuk tidak melakukan persekutuan secara ragawi
selama beberapa bulan terakhir ini.
Hingga kini, kita masih menyaksikan laju penambahan kasus yang terus meningkat. Lebih dari l juta orang
di seluruh dunia kini telah meninggal karena virus tersebut.
Di Indonesia sendiri lebih dari 502.110 kasus
telah dikonfirmasi dengan angka 16.002 kematian. Kita semua sangat berduka dengan itu. Kita pun tentu
telah melihat dan merasakan dampak pandemi ini di jemaat serta tekanan dan ketegangan yang
ditimbulkannya bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.
Kurva epidemiologis belum memperlihatkantanda-tanda bahwa kita telah melewati puncaknya.
Berdasarkan
data terakhir Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional, total kasus aktif yang sempat turun pada awal
September 2020 sejumlah 41.918 kasus, kembali mengalami kenaikan ke jumlah 63.596 kasus aktif pada
minggu ini. Tentunya tren kenaikan kasus aktif ini menyulitkan kita untuk memprediksi kapan pandemi ini
akan berakhir. Kita juga menghadapi masalah pelik dengan fenomena orang positif covid tetapi tidak
menunjukkan gejala klinis.
Sementara itu, pada 29 November 2020 kita akan memasuki masa-masa Adven sebagai bagian dari
rangkaian empat minggu Adven menjelang hari raya Natal.
Peristiwa Natal seringkali dilukiskan
sebagai kenosis: Allah mengosongkan diri dari keilahian-Nya untuk menjadi manusia, sehingga kita bisa,
pada gilirannya, menghampiri hadirat Ilahi. Merayakan masa Adven di tengah pandemi ini hendaknya
mengingatkan kita akan solidaritas Allah terhadap kemanusiaan kita yang penuh dengan penderitaan, kepurapuraan, keserakahan, keegoisan dan kebencian yang mengganggu kita sebagai manusia, sehingga dengan
demikian kita menemukan makna tujuan Allah hadir menyapa kita.
Oleh karenanya, rangkaian ibadah
perayaan Adven hingga perayaanNatal mestinya dapat meneladani Kristus yung rn"igosongkan diri dengan
menghindari perayaan-perayaat yang sifatnya berlebihan dan hanya bertujuan memuaskan keinginan
jasmani semata.
Dalam terang itu, perkenankan kami mengimbau Bapak/Ibu Pimpinan Gereja yang kami hormati:
1. Hendaknya kita terus mendorong warga untuk senantiasa mengembangkan habitus baru sebagai
bagian dari adaptasi kita terhadap pandemi ini dengan: a). meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dengan mengkonsumsi gizi seimbang, banyak berolah-raga, berjemur matahari pagi atau sore dan
hal-hal lain yang bertalian dengan pola hidup bersih dan sehat;
2. Terus menerus menaati protokol kesehatan dengan 3M: memakai masker, sering mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak.
3. Terkait dengan menjaga jarak ini, kami mengimbau gereja-gereja sedapat mungkin menghindari
pengumpulan umat secara ragawi, termasuk persidangan-persidangan gerejawi. Kami sangat
menghargai inisiatif beberapa gereja anggota PGI yang dengan bijak telah melaksanakan
persidangan sinode secara virtual, termasuk persidangan sinode dengan pergantian kepemimpinan.
Fasilitas yang tersedia dan SDM j emaat kita yang mumpuni di bidang ini, sangat mampu mendukung
penyelenggaraan persidangan sinode secara virtual.
4. Untuk perayaan adven dan natal 2020, kami mengimbau Bapakllbu untuk mengutamakan ibadah
secara virtual, sehingga setiap keluarga dapat mengikutinya melalui persekutuan yang kecil.
Dengan
ini diharapkan para anggota keluarga dapat merasakan bahwa rangkaian peruyaar. Adven hingga
Malam Natal tidak terletak pada dekorasi mewah maupun semarak cahaya namun pada hati yang
terbuka untuk menyambut Sang Juruselamat.
Pada kenyataannya kami pun menyadari bahwa hal ini tidak mudah karena selama ini persekutuan kita
terbentuk dan bertumbuh melalui perjumpaan-perjumpaan ragawi. Namun kami tetap berharap Gereja-gereja
tetap bertahan dalam beragam upaya untuk membela kehidupan dengan ikut serta menghentikan penularan
virus yang mematikan ini, meskipun harus mengorbankan banyak kepentingan.
Kami terus mendoakan agar setiap kita dapat melalui tahun yang berat ini dengan penuh sukacita dan
kebesaran hati, dan pada akhirnya tetap mengutamakan kasih Kristus sebagai perekat di setiap pekerjaan dan
pelayanan yang kita lakukan.
Yosua l:9 berkata: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah kecut dan
tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
Atas segala upaya dan kerja keras Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Selarnat memasuki dan menghayati Minggu-minggu Adven. Imanuel!
Dengan ini diharapkan para anggota keluarga dapat merasakan bahwa rangkaian perayaan Adven hingga Malam Natal tidak terletak pada dekorasi mewah maupun semarak cahaya namun pada hati yang terbuka untuk menyambut Sang Juruselamat.
0 Comments
Share